Minggu, 23 April 2017

Cara Bakti Anak Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia

Kisah yang diceritakan oleh seorang Hamba ALLAH tentang mimpi Seorang Wali di Pekuburan. 



Di dalam mimpi, wali itu melihat roh ahli-ahli kubur sedang mengais-ngais rumput seperti mencari sesuatu. Tiba-tiba terlihat ada seorang roh ahli kubur yg sudah berusia tua duduk istirahat di atas kuburnya sendiri. Beliau memutuskan untuk bertanya kepada roh orang tua tersebut. 

Wali : Paman, kenapa paman sedang duduk istirahat dengan tenang, sedangkan ramai ahli kubur yg lain sedang mengais-gais rumput di situ?
Roh Org tua: Jikalau kau mau tahu jawabannya, esok kau pergi ke pasar dan cari penjual daging yg masih muda di situ. Penjual daging itu adalah anakku sendiri. 

Wali tersebut lalu beranjak dari situ dan terjaga dari mimpinya. Keesokan harinya. Wali itu mencari penjual daging yang masih muda tersebut di pasar. Setelah ketemu beliau hanya memperhatikan dari jauh kelakuan penjual daging tersebut. Selepas penjual daging tersebut menjual dagingnya, dia sambung membaca Al Qur'an. Wali tadi terkejut lalu mengambil keputusan untuk menjumpai pemuda tersebut.

Wali: Assalammualaikum anak muda, saya ada beberapa pertanyaan untuk anak muda. 
Penjual daging: Waalaikumsalam, ya boleh. Apakah pertanyaan itu? 
Wali: Adakah kamu mempunyai seorang ahli keluarga yang meninggal dunia yang di kubur di kampung ini? 
Penjual daging: Ya ada. Itu adalah Ayahku. 
Wali: Aku ada melihat Roh ayahmu dalam mimpiku. Beliau tenang disana. Apa yg kau lakukan untuk ayahmu wahai anak muda? 
Penjual daging: Aku membaca Al-Qur'an dan aku berdoa kepada Allah... Jika bacaanku itu terdapat pahalanya, aku sedekahkannya untuk ayahku. 

*Iktibar dari Kisah ini Kenapa Roh ahli kubur yang lain sedang mengais-gais rumput di situ? 
*Jawabannya, Mereka sedang mencari percikan-percikan doa yang didoakan oleh orang ramai dan lafaz "Ala kulli muslimin wal muslimat, wal mukminin wal mukminat". Mengapa roh orang tua itu hanya duduk istirahat, adalah karena doa anaknya yang selalu dikhususkan untuknya. 

Pesan: 
Perbanyaklah berdoa untuk kedua orang tua dan saudara kita yang sudah tiada untuk kesenangan mereka di alam barzakh. Doa seorang anak akan terus sampai kepada ibu bapaknya, terutama anak laki-laki yang mana syurganya di bawah ridho ibunya.... 
Kemudian laksanakan 7 Sunnah Nabi Muhammad SAW : 

  1. Solat Tahajjud. Karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada sholat tahajjudnya. Doanya pasti akan mudah terkabul dan membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT 
  2. Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, kita membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman. Paling tidak jika sesibuk apapun kita, bacalah ayat 3 Qul, atau ayat qursi. 
  3. Pergilah ke masjid (Khususnya di waktu subuh). Sebelum melangkahkan kaki kemanapun, langkahkan kaki ke masjid dahulu, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah SWT. 
  4. Jaga sholat Dhuha. Karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha. Yakinlah, kekuatan sholat Dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki. 
  5. Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah dan malaikat selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah berlipat-lipat ganda.
  6. Selalu Jaga wudhu. Karena Allah SWT menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu, ia akan senantiasa merasa selalu dalam keadaan sholat walaupun ia belum sholat dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa yaitu *Ampuni dosanya dan sayangi dia ya Allah SWT*" 
  7. Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. 
YA ALLAH JAUHKANLAH KAMI SEMUA DARI SIKSA KUBUR, HARAMKANLAH NERAKA ATAS JASADKU, KEDUA ORANGTUAKU, DAN SEMUA ORANG YG MEMBACANYA.


Semoga bermanfaat. Aamiin...

Rosululloh Muhammad SAW Ditagih Hutang Menjelang Wafat

Baca sejenak.. (Jika sdh pernah baca, anggaplah sbg pengingat)



Assalamualaikum... 
Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat. Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah. Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama, penuhlah Masjid dg para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt taushiyah dr Rasulullah SAW. Beliau duduk dg lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yg tengah dideritanya. 

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: 
"Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu-satunya Tuhan yg layak di sembah?" 

Semua sahabat menjawab dg suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yg layak disembah." 

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka." 

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat. Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yg menjadikan para sahabat sedih dan terharu. 

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dg manusia." Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kpd Rasulullah". Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali. 

Tiba2 bangun seorang lelaki yg bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sblm masuk Islam, dia berkata: "Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa". 

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah". Maka Ukasyah pun mulai bercerita: "Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tsb tidak kena belakang kuda, tapi justru terkena dadaku, karena ketika itu aku berdiri dibelakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah". Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yg sama." Dengan suara yg agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah" Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian. Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pd Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bukankah Baginda sedang sakit..!?" Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. 

Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah. Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?" Bilal menjawab dg nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah utk memukul Rasulullah" Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata: "Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sdg sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya". Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua". 

Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah. Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah. 

Tiba2 Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yg pertama beriman dg apa yg Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, pukullah aku". Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah". Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. 

Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah..! pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!." Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah". 

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah, tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW. Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yg sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah". Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dg Ukasyah" . 

Ukasyah semakin dekat dg Rasulullah. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen. Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami. Kakek kami sedang sakit. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dg menyakiti kakek kami." Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu2 kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dg Paman Ukasyah". 

Begitu sampai di tangga mimbar, dg lantang Ukasyah berkata: "Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini." Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta bbrp sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi: "Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah" Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah. Tanpa berlama2 dlm keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah, sedang bbrp batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar. Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih2an. Nanti Allah akan murka padamu." 

Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh2, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi2nya. Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dg tubuhmu. Seumur hidupku aku ber-cita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..." 

Rasulullah SAW dg senyum berkata: "Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!" Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah SAW. 

Semoga dengan membaca ini bila ada air mata ini membuktikan kecintaan kita kepada kekasih Allah SWT. Allahumma sholli 'alaa Muhammad. Allahumma sholli 'alayhi wasallam Semoga Allah Swt. Sll meridloi kita semua, Amin